Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh ana ingin sharing sejarah tentang Nabi Muhammad SAW. yang sedari bayi sudah memiliki mukjizat, baiklah langsung saja kita bahas.



Mukjizat Nabi Muhammad SAW. pada saat masih bayi yang disusui oleh Halimah binti Abu Dzuaib

source : behance.net




Wanita Yang Menyusui Beliau, dan Suaminya Ibnu Ishaq berkata, "Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam disusui wanita dari Sa'ad bin Bakr yang bernama Halimah binti Abu Dzuaib. Abu Dzuaib adalah Abdullah bin Al-Harts bin Syijnah bin Jabir bin Rizam bin Nashirah bin Fushaiyyah bin Nashr bin Sa'ad bin Bakr bin Hawazin bin Mansur bin Ikrimah bin Khashafah bin Qais bin Ailan. Nama ayah susuan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam adalah Al-Harts bin Abdul Uzza bin Rifa'ah bin Mallan bin Nashirah bin Fushaiyyah bin Nashr bin Sa'ad bin Bakr bin Hawazin."Ibnu Hisyam berkata, "Ada yang mengatakan Hilal adalah anak Nashirah."Saudara-saudara Sesusuan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa SallamIbnu Ishaq berkata, "Saudara-saudara sesusuan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam adalah Abdullah bin Al-Harts, Unaisah binti Al-Harts, Khidzamah binti Al-Harts yang tidak lain adalah Asy-Syaima'. Khidzamah tidak dikenal di kaumnya kecuali dengan nama Asy-Syaima'. Ibu mereka adalah Halimah binti Abu Dzuaib Abdullah bin Al-Harts, ibunda Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Ada yang mengatakan, Asy-Syaima' ikut mengasuh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersama ibunya ketika beliau tinggal bersama mereka."Halimah As-Sa'diyyah Bercerita tentang Bagaimana Dia Mengambil Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Ibnu Ishaq berkata bahwa Jahm, mantan budak Al-Harts bin Hathib Al-Jumahi berkata kepadaku dari Abdullah bin Ja'far bin Abu Thalib atau dari seseorang yang berkata kepadanya, Halimah bin Abu Dzuaib As-Sa'diyyah, ibunda Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam yang menyusui beliau berkisah, ia bersama suaminya meninggalkan negerinya dengan membawa seorang anak kecil yang sedang disusuinya bersama rombongan wanita-wanita Bani Sa'ad bin Bakr guna mencari anak-anak untuk disusui. 




source : 123rf.com

Halimah As-Sa'diyyah berkata, "Tahun tersebut adalah tahun kering dan tidak ada sedikit pun yang tersisa untuk kami. Kemudian kami berangkat dengan mengendarai keledaiku yang berwarna putih dan unta tua yang tidak menghasilkan susu setetes pun. Kami semua tidak bisa tidur pada malam hari karena anak-anak kecil yang ikut bersama kami. Anak-anak tersebut menangis karena lapar, air susu tidak mengenyangkannya, dan unta tua kami tidak mempunyai susu yang mengenyangkannya. Namun kami tetap berharap mendapatkan pertolongan dan jalan keluar. Aku berangkat dengan mengen¬darai keledai. Sungguh, aku lama sekali berada dalam perjalanan hingga hal ini semakin menambah kelaparan dan kelelahan mereka. Itulah yang terjadi hingga kami tiba di Makkah kemudian mencari anak-anak yang bisa kami susui. Setiap wanita dari kami pernah ditawari menyusui Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, namun semua menolaknya sebab ia diberitahu bahwa anak tersebut anak yatim, sedang kami mengharap imbalan yang banyak dari ayah si anak. Semua dari kami berkata, 'Anak yatim? Apa yang bisa dikerjakan ibunya dan kakeknya?' Kami tidak mau mengambilnya karena sebab tersebut. Setiap wanita telah mendapatkan anak susuan kecuali aku. Ketika kami telah sepakat untuk pulang, aku berkata kepada suamiku, 'Demi Allah, aku tidak sudi pulang bersama teman-temanku tanpa membawa anak yang bisa aku susui. Demi Allah, aku akan pergi kepada anak yatim tersebut dan mengambilnya.' Suamiku berkata, 'Engkau tidak salah kalau mau melakukannya. Mudah-mudahan Allah memberi kita keberkahan dengan anak yatim tersebut.' Kemudian aku pergi kepada anak yatim tersebut untuk mengambilnya. Demi Allah, aku mengambilnya karena tidak mendapatkan anak lain. Setelah mengambilnya, aku kembali ke tempat istirahatku. Ketika aku meletakkannya ke atas pangkuanku dan memberikan kedua susuku kepadanya, ia menetek hingga kenyang. Saudaranya juga menetek hingga kenyang. Usai keduanya menetek, keduanya tidur, padahal sebelumnya kami tidak bisa tidur. Sedang suamiku, ia pergi ke unta tua milik kami, ternyata air susu unta tua tersebut penuh. Kami pun memerahnya, meminumnya, dan aku meminumnya hingga kenyang. Kami menghabiskan malam tersebut de-ngan indah. Esoknya, sahabat-sahabatku berkata kepadaku, 'Demi Allah, ketahuilah wahai Halimah, sungguh engkau telah mendapatkan anak yang penuh berkah.' Aku berkata, 'Demi Allah, aku juga berharap demikian.' Kemudian kami pulang dengan mengendarai keledaiku dan membawa Muhammad. Demi Allah, aku mampu meninggalkan rombonganku dan tidak ada satu pun dari keledai mereka yang sanggup menyusulku, hingga wanita-wanita tersebut berkata kepadaku, 'Hai putri Abu Dzuaib, celakalah engkau, berjalanlah pelan-pelan! Bukankah keledai ini yang engkau bawa dari negerimu?' Aku katakan kepada wanita-wanita tersebut, 'Ya betul, demi Allah keledai inilah yang aku bawa dari negeriku.' Mereka berkata, 'Demi Allah, keledai ini terasa beda dengan keledai-keledai yang lain.' Kemudian kami tiba di negeri kami, Bani Sa'ad. Saya tidak mengetahui bumi Allah yang lebih kering dari negeri Bani Sa'ad. Ketika aku tiba di negeriku membawa Muhammad, kambingku datang kepadaku dalam keadaan kenyang dan susunya penuh. Kemudian kami memerahnya dan meminumnya, dan pada saat yang sama orang-orang lain tidak dapat memerah susu setetes pun dan tidak mendapatkannya di susu kambing mereka. Begitulah, hingga kaum kami berkata kepada para penggembala kambing, 'Celakalah kalian, gembalakan kambing-kambing kalian ke tempat penggembala kambing putri Abu Dzuaib menggembalakan kambingnya.' Pada sore hari, kambing kambing mereka pulang dalam keadaan lapar dan tidak mengeluarkan susu setetes pun, sedang kambingku pada sore itu pulang dalam keadaan kenyang dan air susunya banyak. Kami terus mendapatkan tambahan nikmat dan kebaikan dari Allah hingga berjalan dua tahun. Ketika Muhammad berusia dua tahun, aku menyapihnya. Ia tumbuh menjadi anak muda yang berbeda dengan anak-anak pada umumnya. Usianya belum genap dua tahun, namun ia telah menjadi anak yang besar."



Sumber Tulisan : Shiroh Nabawiyah Ibnu Hisyam Jilid 1



Cukup sekian artikel ini, ana akan lanjutkan sejarah Nabi Muhammad SAW. di artikel : Muhammad Kecil kembali ke pangkuan ibunda nan amat mengasihinya 

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.